“Aku sayang aku.”, mulai sayangi diri sendiri, hari ini

October 19, 2019



Kalimat judulnya mungkin emang terdengar cringe, tapi emang bener, kalau kita harus menyayangi diri kita sendiri. Banyak orang yang belum sadar pentingnya menyayangi diri. Kebanyakan memilih untuk menghabiskan sayangnya untuk orang lain, lalu untuk diri sendiri? Nol jumlahnya, karena sudah habis untuk orang lain. Ini juga bukan berarti sebuah validasi bahwa menyayangi orang lain adalah hal yang salah, bukan. Tetapi, sebelum menyayangi dan membahagiakan orang lain, coba tanyakan dulu pada diri, sudah sayang sama diri sendiri belum? Sudah bahagia? Jika belum, lalu apa yang ingin dibagikan kalau bahagia aja gak punya.



Padahal ada banyak pengaruh positif setelah kita bisa menyayangi diri sendiri. Menyayangi diri sendiri atau self-love akan menumbuhkan self-acceptance. Coba telaah, deh. Jika kita menyayangi atau mencintai diri, maka kita akan menerima diri kita, apapun kondisinya. Kita tidak marah terhadap diri sendiri jika kita tidak mampu menjadi apa yang ada di kepala kita alias ekspetasi kita sendiri. Kita bisa menerima fakta kekalahan kita, yang tentunya bersifat sementara. Kesal, kecewa, marah, itu adalah respon alami manusia, memang sudah nalurinya. Tapi, itu semua bisa kita kendalikan supaya gak berlebihan dan jadi bumerang. Boleh marah, kesal, sedih, tapi jangan merasa buntu. Masih banyak jalan, yang penting pikiran tenang.



Menyayangi diri bisa dilakukan dengan mulai menjaga kesehatan diri masing-masing. Jangan terlalu ngoyo dalam melakukan hal, karena kesehatan jadi nomor satu. Tanpa kesehatan kita gak bisa melakukan banyak hal, semua jadi serba terbatas. Kesehatan juga bukan hanya menyoal tubuh atau fisik aja, tapi juga hati, dan pikiran. Ketiganya harus kita jaga.



Hal pertama yang harus dijaga yaitu hati. Ini yang sering dialpa sama kebanyakan kita. Hati orang lain dijaga, hati sendiri terbengkalai. Segala beban, masalah, dan pikulan yang harus dihadapi setiap harinya sering kita simpan. Kita gak pernah merasa bermasalah dengan menyimpan itu semua, walaupun akhirnya merasa bahwa kita capek sendiri, dan merasa gak punya tujuan, pengen lari aja ke belakang, mundur dari masalah. Padahal itu  gak akan nyelesain apa-apa. Akhirnya kita simpan lagi, tumpuk lagi di laci hati yang isinya full of problems. Kita egois, kenapa kita tega biarin hati kita nampung itu semua. Padahal ada orang lain yang siap mendengarkan segala tampungan hati kita, biar kasih jeda buat masalah yang datang, dan menyisihkan ruang buat hal-hal yang melegakan di hati. Intinya, cerita. Jangan takut untuk cerita, jangan takut untuk keluar dari pusaran masalah. I know tidak semua orang bisa menjadi pendengar yang baik, tapi setidaknya kamu berani untuk bersuara. Tapi itu pilihan, sila pilih, bertahan dengan masalah atau keluar. Sila pilih yang bisa menyehatkan hati, semua pasti tau jawabannya.



Hal kedua yang harus dijaga adalah pikiran. Cara menjaga pikiran adalah dengan memilih hal-hal apa yang emang layak untuk dipikirkan. Gak semua hal yang terjadi harus kita pikirin, kita bisa pilih dan kendalikan itu semua. Bagi overthinker mungkin emang berat buat gak mikiran segala perintilan hal, tapi kita coba sama-sama, pelan-pelan, kuasai pikiran, jangan sebaliknya. Atas segala hal yang orang-orang bicarakan tentang kita, hal-hal yang di luar kendali kita, tidak semua perlu ruang untuk dipikirkan. Ada hal-hal toxic dari omongan orang yang tidak perlu (seharusnya tidak boleh) kita pikirkan. Kita emang gak bisa mengendalikan apa yang akan orang katakan, tapi kita bisa kendalikan telinga dan pikiran kita atas apa-apa yang ingin kita dengar. Urus yang menjadi porsi kita, kuasa kita. Sisanya, buang.



Hal terakhir yang juga amat penting untuk dijaga kesehatannya adalah tubuh. Ya, setelah menampung beban masalah dalam hati, memikirkan hal-hal yang bukan kuasa kita, itu bisa berdampak ke tubuh kita. Jadi lebih lesu dalam menjalankan hari, ditambah aktivitas dan tugas-tugas yang menumpuk menunggu. Begadang, kurang makan, makan gak teratur dan sekalinya makan yang dimakan makanan yang gak sehat. Kurang jahat apa lagi kita sama tubuh kita sendiri?! Sekarang mulai coba sayangi tubuh, yuk. Ya begadang, tapi makan teratur dan makan makanan sehat. Kurang-kurangin jajan-jajan sembarangan (tbh i’m talking w/ myself). Kalau ada waktu, ya dipake buat istirahat, jangan ngikutin ego yang tubuh gak mampu, kalo tubuh udah capek, ya diem dulu, istirahat, jangan dipaksa ego buat pergi hangout atau lainnya. Minum vitamin buat menyeimbangkan itu semua. Yang punya masalah sama kesehatan kulit juga ya dipake skincarenya, yang gak punya sering-sering aja bersihin muka, setidaknya double cleansing. Bukan lebay atau gimana, kulit juga bagian tubuh yang harus dijaga, gak cuman perempuan, laki-laki pun boleh pake skincare, demi kulit yang sehat kenapa engga?

Intinya, banyak hal yang harus kita jaga terhadap diri kita sendiri, hati, pikiran, tubuh, semua itu butuh jeda. Kita lebih kenal dengan diri sendiri seharusnya, jadi kita tau apa yang diri kita butuhkan demi menjaga kesehatan untuk mencintai atau menyayangi diri sendiri. Mulai hari ini, tanggung jawab sama diri sendiri.


Nb: Aku bukan dokter atau apapun, cuman bagian dari ordinary people (hehe) yang memang sekedar aware dengan hal ini. 

Terima kasih sudah membaca, semoga hari ini baik-baik saja.

You Might Also Like

0 Comments

Popular Posts

@silvyabudiharti