Learning note #1: Bagaimana mengenalkan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, & Math) pada anak?
Halo!
Gimana
kabar temen-temen? Semoga selalu sehat, ya. Di tulisan kali ini, aku mau sharing sedikit catatanku tentang
bagaimana cara mengenalkan dan mengajarkan STEAM
(Science, Technology, Engineering, Art, & Math) pada anak. Catatan ini
aku dapat dari sesi live instagramnya
@bbbbookclub beberapa bulan yang lalu. Iya, emang udah lama, hehe.
Tulisan
kali ini kayaknya tulisan pertama yang isinya catatan belajar, karena khawatir
di buku nanti kelupaan dan hilang, jadi aku tulis aja di blog, siapa tau
temen-temen memang ada yang pengen tau hal ini.
Kita satu-satu aja, ya. Pertama,
apa sih STEAM itu?
Gambar oleh https://pixabay.com/id/users/hollydornak |
STEAM
adalah salah satu integrasi atau penyatuan antara science (ilmu alam), technology
(teknologi), engineering (teknik), art (seni), dan math (matematika). Sebelumnya, STEAM adalah STEM yang berarti tanpa
art (seni), namun di STEAM ada unsur art (seni) yang juga dimasukkan. STEAM
ini merupakan salah satu hal baru dalam pendidikan.
Nah,
kalau di dalam sesi live @bbbbookclub,
hal yang jadi pembahasan utama adalah science-nya
dan bagaimana sih biar anak terbiasa dan enjoy
ketika belajar science. Sambil menyelam
minum air – sambil membiasakan anak dengan science,
orang tua juga bisa sambil melatih kemampuan literasi dan berpikir kritis seorang
anak. Science sendiri merupakan suatu
pengetahuan yang diperoleh melalu pembelajaran dan pembuktian.
Untuk
memulai, hal pertama yang harus diketahui oleh orang tua: gimana sih gaya belajar si anak?
Ada beberapa gaya belajar, yang familiar: visual, audiotorial, dan kinestetik.
- Visual: anak menyerap informasi dari apa yang dilihat (eg. buku)
- Audiotorial: anak menyerap informasi dari apa yang didengar (eg. cerita, podcast)
- Kinestetik: anak menyerap informasi setelah melakukan sendiri.
Note: seorang
anak bisa memiliki lebih dari satu gaya belajar.
---
Cara
mengetahui gaya belajar anak: observasi. Yap, orang tua bisa mengamati perilaku
anak dalam menyerap informasi untuk mengetahui gimana gaya belajar anak.
Memulai
pengajaran science ini baiknya
diajarkan sejak anak masih kecil, lebih tepatnya ketika anak sudah mulai bisa
berbicara, sekitar dua tahun.
Gimana
ngajarinnya? Ajakin buat bikin percobaan atau eksperimen. Pastinya eksperimen
yang diajarkan yang sederhana aja (jangan yang susah-susah, bund, hehe). Abis
itu, coba tanya ke anak, “tau gak kenapa bisa gitu?”. Hal itu untuk mengajak
anak berpikir.
Contoh
kegiatannya, yang gak perlu eksperimen ala-ala, misal ngajak anak buat bantu
masak, bersih-bersih, atau berkebun. Kalau lagi masak misal coba tanya ke anak,
“kenapa ya wortel itu bisa keras?” dsb.
Jangan
lupa, terus ajak anak buat ngobrol. Kalau emang anak nanya dan orang tua gak
tau, jujur aja ke anak kalau gak tau, dan ajak anak buat cari tau sama-sama.
Ini buat ngasih tau ke anak kalau orang tua bukan orang yang sempurna alias tau
semua hal, dan kalau gak tau ya coba cari ke yang terpercaya.
Kenapa
jadi melatih berpikir kritis ya dan bukan langsung ngajarin STEAM? Ya karena
berpikir kritis itu dasar yang harus dipunya sebelum belajar STEAM.
Di
proses ini, jangan kasih batasan ke anak buat mengeksplorasi. Kalau emang mau
ngasih tau ke anak buat gak melakukan hal yang sekiranya bahaya buat anak-anak,
coba kasih tau juga alasan kenapa bahayanya.
Nah,
kalau udah mengajak anak dalam kegiatan-kegiatan tersebut atau mungkin
eksperimen, setelah itu anak bisa diminta untuk menulis ceritanya selama
kegiatan tersebut. Misalnya, cukup beri anak selembar kertas yang kosong, dan
kasih kesempatan pada anak untuk menuangkan ceritanya, bisa tulisan atau
gambar.
Lalu,
gimana supaya anak tertarik belajar science?
Adakah buku science yang bisa
diberikan ke anak untuk belajar?
Ada.
Bisa
macam-macam bukunya, ada buku interaktif (buku yang bertekstur atau 3D dan
biasanya ada audionya), komik-komik yang berisi pengetahuan (harus realistis
dan bukan imajinasi) contohnya kayak buku National Geographic yang khusus
anak-anak.
---
Jadi
itu temen-temen catatanku tentang gimana mengajarkan STEAM terutama science pada anak. Sebenernya menurutku
ini juga bisa diterapkan gak hanya untuk anak-anak, tapi bisa dicoba untuk yang
sudah bersekolah juga atau yang sudah dewasa untu melatih kemampuan berpikir
kritisnya: tanya “kenapa?” dan sambil mencari tau juga jawabannya.
Segitu
dulu, ya. Kalau temen-temen pengen tau lebih lanjut, bisa googling-googling tentang yang pengen diketahui lebih lanjut.
Sebenernya ada learning note lain
yang kayaknya bakal ditulis di tulisan selanjutnya, dan sebenernya emang cuma
ada dua catatannya, wkwk. Semoga aku makin sering belajar biar nanti hastagnya
gak hanya sampe dua ya, hehehe.
Terima
kasih yang sudah baca, semoga bisa diterapkan dan bermanfaat. Oiya, kalau kalian mau liat video live-nya @bbbbookclub, bisa klik video di bawah ini, yaaa.
Thankies, and stay healthy
everyone! 🌻