Learning note #1: Bagaimana mengenalkan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, & Math) pada anak?

January 21, 2021

 Halo!

Gimana kabar temen-temen? Semoga selalu sehat, ya. Di tulisan kali ini, aku mau sharing sedikit catatanku tentang bagaimana cara mengenalkan dan mengajarkan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, & Math) pada anak. Catatan ini aku dapat dari sesi live instagramnya @bbbbookclub beberapa bulan yang lalu. Iya, emang udah lama, hehe.

Tulisan kali ini kayaknya tulisan pertama yang isinya catatan belajar, karena khawatir di buku nanti kelupaan dan hilang, jadi aku tulis aja di blog, siapa tau temen-temen memang ada yang pengen tau hal ini.

Kita satu-satu aja, ya. Pertama, apa sih STEAM itu?


Gambar oleh https://pixabay.com/id/users/hollydornak

STEAM adalah salah satu integrasi atau penyatuan antara science (ilmu alam), technology (teknologi), engineering (teknik), art (seni), dan math (matematika). Sebelumnya, STEAM adalah STEM yang berarti tanpa art (seni), namun di STEAM ada unsur art (seni) yang juga dimasukkan. STEAM ini merupakan salah satu hal baru dalam pendidikan.

Nah, kalau di dalam sesi live @bbbbookclub, hal yang jadi pembahasan utama adalah science-nya dan bagaimana sih biar anak terbiasa dan enjoy ketika belajar science. Sambil menyelam minum air – sambil membiasakan anak dengan science, orang tua juga bisa sambil melatih kemampuan literasi dan berpikir kritis seorang anak. Science sendiri merupakan suatu pengetahuan yang diperoleh melalu pembelajaran dan pembuktian.

Untuk memulai, hal pertama yang harus diketahui oleh orang tua: gimana sih gaya belajar si anak?

Ada beberapa gaya belajar, yang familiar: visual, audiotorial, dan kinestetik.

  • Visual: anak menyerap informasi dari apa yang dilihat (eg. buku)
  • Audiotorial: anak menyerap informasi dari apa yang didengar (eg. cerita, podcast)
  • Kinestetik: anak menyerap informasi setelah melakukan sendiri.

Note: seorang anak bisa memiliki lebih dari satu gaya belajar.

---

Cara mengetahui gaya belajar anak: observasi. Yap, orang tua bisa mengamati perilaku anak dalam menyerap informasi untuk mengetahui gimana gaya belajar anak.

Memulai pengajaran science ini baiknya diajarkan sejak anak masih kecil, lebih tepatnya ketika anak sudah mulai bisa berbicara, sekitar dua tahun.

Gimana ngajarinnya? Ajakin buat bikin percobaan atau eksperimen. Pastinya eksperimen yang diajarkan yang sederhana aja (jangan yang susah-susah, bund, hehe). Abis itu, coba tanya ke anak, “tau gak kenapa bisa gitu?”. Hal itu untuk mengajak anak berpikir.

Contoh kegiatannya, yang gak perlu eksperimen ala-ala, misal ngajak anak buat bantu masak, bersih-bersih, atau berkebun. Kalau lagi masak misal coba tanya ke anak, “kenapa ya wortel itu bisa keras?” dsb.

Jangan lupa, terus ajak anak buat ngobrol. Kalau emang anak nanya dan orang tua gak tau, jujur aja ke anak kalau gak tau, dan ajak anak buat cari tau sama-sama. Ini buat ngasih tau ke anak kalau orang tua bukan orang yang sempurna alias tau semua hal, dan kalau gak tau ya coba cari ke yang terpercaya.

Kenapa jadi melatih berpikir kritis ya dan bukan langsung ngajarin STEAM? Ya karena berpikir kritis itu dasar yang harus dipunya sebelum belajar STEAM.

Di proses ini, jangan kasih batasan ke anak buat mengeksplorasi. Kalau emang mau ngasih tau ke anak buat gak melakukan hal yang sekiranya bahaya buat anak-anak, coba kasih tau juga alasan kenapa bahayanya.

Nah, kalau udah mengajak anak dalam kegiatan-kegiatan tersebut atau mungkin eksperimen, setelah itu anak bisa diminta untuk menulis ceritanya selama kegiatan tersebut. Misalnya, cukup beri anak selembar kertas yang kosong, dan kasih kesempatan pada anak untuk menuangkan ceritanya, bisa tulisan atau gambar.

Lalu, gimana supaya anak tertarik belajar science? Adakah buku science yang bisa diberikan ke anak untuk belajar?

Ada.

Bisa macam-macam bukunya, ada buku interaktif (buku yang bertekstur atau 3D dan biasanya ada audionya), komik-komik yang berisi pengetahuan (harus realistis dan bukan imajinasi) contohnya kayak buku National Geographic yang khusus anak-anak.

---

Jadi itu temen-temen catatanku tentang gimana mengajarkan STEAM terutama science pada anak. Sebenernya menurutku ini juga bisa diterapkan gak hanya untuk anak-anak, tapi bisa dicoba untuk yang sudah bersekolah juga atau yang sudah dewasa untu melatih kemampuan berpikir kritisnya: tanya “kenapa?” dan sambil mencari tau juga jawabannya.

Segitu dulu, ya. Kalau temen-temen pengen tau lebih lanjut, bisa googling-googling tentang yang pengen diketahui lebih lanjut. Sebenernya ada learning note lain yang kayaknya bakal ditulis di tulisan selanjutnya, dan sebenernya emang cuma ada dua catatannya, wkwk. Semoga aku makin sering belajar biar nanti hastagnya gak hanya sampe dua ya, hehehe.

Terima kasih yang sudah baca, semoga bisa diterapkan dan bermanfaat. Oiya, kalau kalian mau liat video live-nya @bbbbookclub, bisa klik video di bawah ini, yaaa.



Thankies, and stay healthy everyone! 🌻



You Might Also Like

1 Comments

Popular Posts

@silvyabudiharti