Menengok pendidikan di Finlandia – sebuah kelas humanis

June 12, 2020

Melalui buku Teach Like Finland karya Timothy D. Walker, kita ikut duduk di suatu kelas di Finlandia


Mungkin artikel-artikel tentang bagaimana sistem pendidikan di Finlandia sudah banyak beredar luas. Tapi, di tulisan kali ini, aku akan merangkum dan menceritakan pengalaman ku berkeliling di kelas-kelas di Finlandia, melalui buku Teach Like Finland.

Seperti deskripsi pada judul, di tulisan kali ini hanya akan menyebutkan beberapa hal yang berhubungan dengan bagaimana sistem pendidikan di suatu kelas di Finlandia, bagaimana suatu kelas melaksanakan kegiatannya.

Kenapa aku menulis tentang hal ini?

Aku menulis hal ini karena ada beberapa hal menarik dari suatu kelas di Finlandia, ditambah juga buku Teach Like Finland ini ditulis oleh seorang guru yang mengajar di Finlandia. Jadi, melalui tulisannya, kita bisa melihat dan mengetahui bagaimana kelas-kelas di sebuah sekolah di Finlandia berlangsung.

Yang pertama adalah, ternyata statement yang bilang kalau sekolah-sekolah di Finlandia gak memberikan PR terhadap murid-muridnya adalah sebuah hoax atau kabar palsu. Nyatanya, guru-guru di sana tetap memberikan PR terhadap murid-muridnya, tapi tugas yang diberikan bukanlah tugas yang akan membuat siswa kesulitan dalam mengerjakannya, melainkan tugas diberikan semudah mungkin agar siswa tersebut dapat mengerjakannya secara independen. Selain itu, pemberian PR yang mudah juga dilakukan agar siswa mempunyai waktu untuk me-recharge tenaga mereka di rumah.

Hal menarik lainnya adalah kelas di Finlandia gak menuntut siswanya untuk duduk manis di kelas. Para murid diperbolehkan untuk mencari posisi yang nyaman untuk belajar, entah itu berdiri, berjalan-berjalan, dan duduk di atas lantai. Dari sinilah, Timothy berinisiatif untuk menerapkan sistem presentasi yang sebelumnya pernah ia terapkan sewaktu mengajar di Amerika, sistem presentasi ini ia namakan “galeri berjalan”. Bagaimana sistemnya? Temen-temen bisa simak gambar berikut, ya (yang digarisbawahi merah).

(bisa di-zoom atau diklik gambarnya, ya, buat lebih jelasnya)
Kelas bergerak ini diterapkan karena demi kesehatan siswa-siswa di sana agar tidak terlalu lama duduk di kelas, salah satunya untuk mencegah obesitas pada siswa.

Selain itu, masyarakat Finlandia juga kebanyakan merupakan orang-orang yang memedulikan kualitas udara yang mereka hirup. Hal ini pun memengaruhi aspek pendidikan di Finlandia, yang mana ternyata terdapat peraturan di Finlandia yang mengatur tentang berapa banyaknya siswa dalam suatu kelas. Mereka berpendapat bahwa jumlah siswa dalam suatu kelas akan memengaruhi kualitas udara yang dihirup oleh siswa di kelas tersebut. Jumlah siswanya variatif tergantung dari berapa luas ruangan kelas tersebut.

Dari hal-hal di atas, kita bisa tau bahwa apa yang diterapkan dalam suatu kelas di Finlandia sangatlah mementingkan manusianya itu sendiri. Kesehatan adalah salah satu contoh dari nilai humanis itu sendiri, salah satu hal yang sering kita lewatkan dalam mempertimbangkan sesuatu.


Sisanya masih banyak hal lain dari buku ini, tapi gak mungkin buat dipaparkan keseluruhannya karena nanti tulisan ini bakal jadi tulisan yang panjang. Gak ada pesan kayak  tulisan biasanya, tapi kali ini yang ada adalah doa dan harapan supaya suatu saat keadaan pendidikan kita bisa lebih bercermin dan melihat kekurangannya dan bisa lebih humanis di pelaksanaannya.

Sebenernya, gak usah muluk-muluk supaya humanis, sih. Yang penting pendidikan bisa merata ke seluruh penjuru Indonesia, biar gak lagi-lagi ada yang ketinggalan dan nantinya kita semua bisa jalan beriringan.

Terima kasih yang sudah membaca, kita saling tengok di tulisan berikutnya, ya.
Cheers!
---

You Might Also Like

0 Comments

Popular Posts

@silvyabudiharti