“Ngapain sih lu pake make-up
segala, bagusan juga natural.”
“Pucet
banget lu, pake make-up napa, cewek kok gak make-up-an.”
Ya, begitulah ungkapan-ungkapan
yang saling dilemparkan antara satu perempuan dengan perempuan yang lain. Jadi
heran, kenapa masih banyak perempuan yang menjatuhkan perempuan lainnya, dan kenapa
tidak saling merangkul dan membantu. Sebenarnya masih cukup banyak ungkapan
lainnya yang digunakan untuk menjatuhkan sesama perempuan. Seperti masalah
pakai atau tidak pakai make-up, berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, dan
lain-lain. Selain menjatuhkan perempuan yang "berbeda" dengannya, perilaku
seperti ini juga cenderung judgemental,
karena men-judge tanpa tahu "gimana-gimananya" atau alasan dibalik pilihan perempuan tersebut.
Tapi, yang akan lebih dibahas
kali ini adalah tentang masalah lebih
baik mana perempuan yang pakai make-up
atau yang tidak pakai make-up. Alasan
aku mengangkat topik ini karena masih ada banyak perempuan yang merasa lebih
baik dari perempuan lainnya, baik pihak pakai make-up dan juga yang tidak pakai make-up. Kedua pihak saling adu kelebihan dan menyebutkan keburukan
dari perempuan yang memilih beda dengannya.
Tidak pakai lama, langsung saja
aku jawab bahwa tidak ada yang lebih baik dari keduanya, baik perempuan yang
pakai make-up atau yang tidak pakai make-up. Selain itu tidak ada yang lebih
cantik, karena banyak yang membanding-bandingkan seperti, “lebih cantik yang
gak pake make-up lah, lebih natural,
kayak kalem juga.” Dan ada yang bilang, “ya lebih cantik yang make-up dong, feminine namanya.” dan
lain-lain.
IMO, keduanya -- pakai make-up
dan tidak pakai make-up adalah
bentuk kebebasan untuk seorang perempuan, mau pilih opsi yang mana saja itu hak
perempuan-perempuan yang mereka memang merdeka untuk memilih segala sesuatu
dalam kehidupannya. Jadi, karena itu adalah sebuah bentuk kebebasan perempuan,
maka tidak ada yang lebih baik dari keduanya. It’s choice.
Setiap perempuan berhak memilih
bagaimana cara mereka mengekspresikan diri. Please,
stop larang perempuan pakai make-up
hanya dengan melempar tanya seperti, “emang mau diliat siapa sih?” dan
pertanyaan-pertanyaan sejenis, karena ya mostly
perempuan (mungkin ada beberapa, gak tau juga), yang pakai make-up bukan untuk dilihat siapa-siapa,
tapi bisa jadi itu bentuk apresiasi diri, hobi, atau memang ya senang saja
melakukannya. Juga sebaliknya, jangan juga mencibir perempuan yang tidak pakai make-up dengan statement, “lu tuh gimana sih, cewek tapi gak ngerti make-up.”
ataupun dengan statements lainnya.
Kamu gak tau, mungkin aja dia sudah belajar make-up,
tapi memang belum berani mengekspresikannya, atau memang itu bukan hobi atau
kesenangannya perempuan tersebut, masa iya hobi harus dipaksa atau terpaksa
karena mengikuti standarisasi gender.
Intinya, please don’t to be judgemental. Kalau gak tau alasan atau latar
belakangnya sebaiknya diam saja, daripada membuat asumsi yang ternyata salah.
Yuk, mulai sekarang untuk menghargai pilihan hidup yang dipilih sama orang
lain. Jangan mencibir atau berasumsi yang berlebihan.
Kalau hidup belum bisa jadi
manfaat, ya jangan jadi masalah. Jangan judgemental!
Sudah, ya. Kita jumpa lagi di
cuap-cuap berikutnya!
Ps: kalau ada yang ingin
menanggapi, silakan ya, dengan senang hati.