Book Review #1 : ULASAN NOVEL PAK GURU

October 21, 2018



Judul               : Pak Guru
Penulis             : Awang Surya
Penerbit           : Ersa
ISBN               : 978-602-1538-01-2
Tahun Terbit    : 2014


1.0 tampilan depan dari novel Pak Guru


Biografi Penulis
Awang Surya lahir di Lamongan. Ia terlahir sebagai anak guru. Oleh karena itu, ia mengetahui betul seluk beluk kehidupan para guru meliputi keterbatasan serta tuntutan seorang guru. Novel ini merupakan wujud impiannya sejak lama karena baginya novel ini merupakan rekaman kehidupan semasa kecilnya yang ingin ia abadikan. Baginya, pelajaran kehidupan tak hanya bisa didapat dari motivator atau para pesohor. Tetapi, pelajaran kehidupan banyak kita dapatkan di sekitar kita, dari orang-orang di sekeliling kita. “Justru dari orang-orang termajinalkan sering kali ditemukan mutiara yang tersembunyi.” ujarnya.


Sinopsis
Musa, seorang anak dari keluarga ulama terpandang di kampungnya yang bekerja sebagai guru. Sebagai keluarga ulama, maka Musa mendapat wasiat dari kakaknya, Haji Husin untuk meneruskan dakwah. Awalnya Musa keberatan, karena ia tidak biasa berceramah di atas mimbar layaknya Haji Husin. Namun, Haji Husin berkata bahwa berdakwah yang paling baik adalah bil hal, dakwah melalui perbuatan. Musa masih menimbang-nimbang. Namun berbeda ketika kakaknya, Haji Husin dipanggil Sang Ilahi, Musa akhirnya menjalani wasiat tersebut melalui profesinya sebagai guru.
Masalah mulai bermunculan ketika Musa diangkat menjadi kepala sekolah. Sosok Musa yang jujur dan idealis membuat bawahannya merasa tak suka dengan Musa. Terlebih ada bawahan Musa yang sebelum Musa diangkat menjadi kepala sekolah merupakan teman sesama guru dengan Musa. Ia, Pak Sarkowi yang merasa Musa tak pantas menjadi kepala sekolah, melainkan dialah yang pantas untuk menjadi kepala sekolah. Masalah pak Sarkowi belum selesai, sudah datang masalah baru. Sejak kedatangan guru baru dari kota yang bernama Bu Eni, masalah Musa menjadi semakin rumit karena masalahnya bukan hanya bedampak di sekolah, tapi juga di keluarganya Musa. Istri Musa yang terpengaruh dengan Bu Eni lalu memutuskan pergi dari rumah meninggalkan Musa dan anak-anaknya hanya karena permasalahan sepele. Dari kepergian istri Musa meninggalkan rumah, Musa menjadi tambah kacau. Namun, keadaan berubah kala Musa bertemu dengan cinta pertamanya di masa SMA. Musa sempat melupakan istrinya yang meninggalkannya. Namun, roman cinta Musa dengan masa lalunya tak berlangsung lama, karena ada sesuatu hal, Musa akhirnya teringat akan nasib istrinya yang tak pulang-pulang serta anak-anaknya yang harus menjalani hari-hari tanpa sosok Ibu di rumah. Tak berselang lama, istri Musa kembali ke rumah Musa berkumpul lagi bersama Musa dan anak-anaknya. Namun masalah Musa belum usai sampai situ. Masalah yang menyangkut Pak Sarkowi dan Bu Eni belum berakhir. Karena Pak Sarkowi dan Bu Eni yang tiba-tiba hilang entah kemana.


Kekurangan dan Kelebihan
Karena berlatar belakang di Lamongan, di dalam buku ini banyak terdapat dialog-dialog berbahasa Jawa. Tetapi kita tak perlu khawatir karena di bagian bawah buku perhalamannya terdapat arti dari dialog-dialog berbahasa Jawa tersebut. Di dalam buku ini banyak pelajaran yang dapat diambil oleh pembaca. Bahwa apapun yang terjadi di dalam hidup ini, pasti ada hikmahnya. Serta pelajaran yang lain dapat kita lihat dari cara Musa mempertahankan integritas kejujuran dan idealisme di lingkungannya. Untuk guru dan calon guru, buku ini dapat mengajarkan bagaimana kita berdedikasi penuh terhadap pekerjaan sebagai guru. Bukan hanya untuk guru, karena buku ini mempunyai sasaran yang luas dan sangat inspiratif.

Untuk teman-teman yang pernah baca buku ini, boleh share pendapat teman-teman di kolom komentar J




You Might Also Like

0 Comments

Popular Posts

@silvyabudiharti