Learning note #2: Bagaimana menumbuhkan minat baca pada anak?

February 09, 2021

 


Halo!

((alhamdulillah ada hastag dua, semoga ada lagi, ehehe))

Di tulisan kali ini, lagi-lagi aku mau membagikan catatanku dari sesi live @bbbbookclub. Sama, ini juga udah dari beberapa bulan yang lalu (iya, udah lama juga). Pembahasannya seperti yang ada pada judul: gimana caranya untuk memperkenalkan aktivitas membaca pada anak dan menumbuhkan minat bacanya?

Contohkan pada anak

Yap, mungkin teman-teman familiar dengan pernyataan bahwa anak-anak adalah peniru yang unggul. Sebelum melakukan suatu hal, biasanya anak-anak mengetahui hal tersebut dari orang-orang di sekitarnya. Karena itu, ketika orang tua ingin membiasakan anak dengan aktivitas membaca, salah satu caranya adalah mencontohkan pada anak ketika kita sedang membaca. Membacanya boleh buku apa saja, gak perlu yang serius.

Nah, dalam sesi live ini juga dibahas soal gimana kalau para orang tua ingin memberikan buku pada anak berdasarkan usianya.


 Penempatan buku yang tepat

Dari sesi live ini aku baru tahu kalau ternyata cara meletakkan buku juga berpengaruh dalam proses pembiasaan anak pada membaca. Yang paling terpenting adalah meletakkan buku di tempat yang mudah dijangkau oleh anak. Nah, kalau mau taruh di rak buku, berarti taruh di bagian rak yang sesuai dengan tinggi anak dan jangkaunnya.

Selain itu, cara menempatkan bukunya pun agak unik, nih. Supaya mudah dibayangkan, teman-teman bisa lihat gambar di bawah ini.

 

Membacakan buku pada anak

Dalam membacakan buku pada anak, ada salah satu cara yaitu reading aloud atau membaca keras. Tekniknya seperti menceritakan cerita pada anak. Untuk inspirasi teman-teman, ada salah satu akun instagram yang aku follow yang sering membagikan pengalamannya dalam reading aloud ini, ya, ada kak @jogihutabarat. Berikut ini salah satu video contoh gimana aktivitas reading aloud ini dilakukan. 



Note

Selain cara-cara tersebut, ada beberapa catatan yang harus diketahui oleh orang tua, yaitu tentang persepsi membaca anak. Sebelum melakukan cara-cara tersebut, orang tua perlu menyamakan persepsinya tentang membaca pada anak.

Untuk usia toddler atau balita, biasanya anak-anak cenderung hanya membolak-balikkan buku, menepuk-nepuk buku, atau bahkan menjilat bukunya. Nah, hal yang perlu diketahui adalah bahwa hal-hal tersebut adalah cara anak seusianya dalam membaca. Gak perlu khawatir, karena dari hal-hal tersebut anak juga akan belajar sesuatu.

Lalu, gimana kalau anak merobek bukunya? Tarik napas dan jangan marah dulu yang pasti, ehehe. Walaupun pasti kesel karena mungkin harga bukunya mahal, tapi gakpapa. Daripada marah-marah karena khawatir anak akan punya pengalaman buruk pada buku, lebih baik kalau orang tua memperbaiki buku yang robek tersebut di depan anaknya. Kenapa? Itu karena agar anak bisa tahu kalau itulah yang harus mereka lakukan kalau merobek buku.

---

Jadi itu tadi rangkuman catatanku dari sesi live-nya @bbbbookclub tentang gimana cara untuk membiasakan anak pada aktivitas membaca. Segala sesuatunya butuh proses, jadi kalau cara-cara ini lama berhasilnya, ya gakpapa. Oiya, jangan terlalu ngoyo juga karena itu bisa membuat anak gak menikmati aktivitas membacanya.

Segitu dulu tulisan kali ini. Semoga aku belajar-belajar lagi supaya bisa nambah hastagnya :). Semoga bermanfaat dan bisa langsung dipraktikkan cara-cara yang udah dibahas pada anak-anak kecil di sekitar kalian (kalau yang udah punya anak bisa ke anaknya sendiri), hehe.

Thank you and see you in the next video writing. Stay healthy everyone!

  

You Might Also Like

0 Comments

Popular Posts

@silvyabudiharti