Semua punya Alasan
August 01, 2018
Daun yang jatuh pun sudah diatur oleh
Allah. Everything happens for a reason.
Salah ‘angle’ memandang takdir Allah
membuat yang indah jadi masalah – Kartini F Astuti
Mengutip dari kata-kata diatas, itu buat aku berpikir.
Tepatnya bukan berpikir, tapi ‘teringat’ about something that ever happens in
ma life. Karena, secara ga sadar dulu aku sering banget dalam ‘salah angle’
mamandang sesuatu yang sudah Allah beri. Terlebih, jika apa yang Allah beri itu
ga sesuai dengan apa yang aku inginkan. Saat itu, aku lupa, jika apapun itu
yang Allah beri adalah ‘yang terbaik’. Mungkin dimata kita gak baik, tapi Allah
yang lebih tahu, bahkan MAHA MENGETAHUI jika itu adalah pilihan yang tepat.
Gak bersyukur, ketika kita masih mengeluhkan apa-apa
yang sudah Allah beri kepada kita (ngomong ke diri sendiri). Ketika kita gak
suka dengan apa yang Allah beri, hal yang harus kita camkan adalah : di luar
sana, banyak orang yang nyatanya menginginkan seperti posisi kita. Sedangkan
kita yang mendapatkan posisi itu malah gak bersyukur, dengan gak menerima
posisi tersebut.
Kadang kita memang harus merasakan kesusahan dulu,
baru menyesal dan mengakui jika yang diberikan Allah itu yang terbaik. Itu jika
kita menuruti hawa nafsu alias menolak yang Allah beri. Ketika kita berusaha untuk
menerima, kadang ditengah-tengah memang ada rasa kesal, sedih, kecewa, “kenapa
aku gak milih yang ini ya?” , dan masih banyak lagi perasaan-perasaan gak enak
lainnya. Dannn, ketika kita tahu apa hikmah dibalik pemberian Allah itu, baru
kita akan mengakui bahwa yang telah Allah beri itu sudah yang paling ‘pas’ buat
kita.
Tujuan aku nulis ini bukan untuk menceramahi atau
apapun. Tapi lebih ke “self reminder”. Karena aku pun masih sering banget lupa
dan gak bersyukur. Nulis ini pun sambil mikir, “selama ini gue berarti banyak
gak bersyukur nya dong”. Dan nulis ini pun membuat aku jadi inget hal-hal yang
pernah aku “tidak” syukuri sama sekali.
Contohnya, sekarang ini aku baru aja diterima di 2
PTN. Karena bingung, akhirnya
istikharah deh. Dan setelah 5x istikharah, hasilnya tuh selalu mengerucut ke
PTN yang ke-1. Awalnya agak gak terima gitu, karena jujur aja, sebenernya keinginan aku adalah PTN yang ke-2. Tapi, tiba-tiba aku
inget sendiri sama doa-doa aku ke Allah waktu aku belum diterima di PTN
manapun. Aku waktu itu doanya intinya minta yang terbaik, yang baik menurut
Allah, baik lingkungannya, teman-teman yang baik dsb. Akhirnya, karena bujuk
rayu orang tua + diperkuat dengan istikharah itu aku pilih yang ke-1. Sebenernya orang tua aku sendiri membebaskan aku memilih yang mana. Tapi
dipikir-pikir lagi, kalo aku pilih PTN yang ke-2 itu, sedangkan itu lokasinya di
luar kota, pasti pengeluarannya lebih banyak. Nah yang ke-1 itu ada di
kota dimana tempat aku tinggal yang pastinya pengeluarannya pun akan lebih sedikit.
Dan ini yang membuat orang tua aku akhirnya menyarankan aku buat pilih PTN yang
ke-1. Akhirnya, sekarang aku memilih PTN yang ke-1, PTN yang berada satu kota dengan tempat tinggal ku.
Walaupun agak kecewa karena menolak PTN yang ke-2,
tapi pasti ini adalah jawaban Allah terhadap doa-doa aku selama ini. Dan pasti
ada alasan dibalik itu semua. Kaya quotes di atas yang aku screenshot dari sg
temen, hehe.
Ya, yakin aja.
0 Comments