Tentang 2019 (part 2)

January 30, 2020


Hallo!
Apa kabar teman-teman?
Berlanjut ya, masih tentang pelajaran yang aku dapatkan di tahun 2019, lanjutan dari tulisan yang kemarin, masih banyak, tapi kupilih tiga terpenting. Tulisan sebelumnya dilanjutkan karena memang sudah diniatkan harus dilanjutkan. Mungkin untuk beberapa yang membaca, tulisan-tulisan ini dinilai klise atau biasa, tapi bagi aku tulisan ini menjadi tulisan yang sakral, karena memang benar-benar aku tulis dan ditujukan untuk aku sendiri khususnya.

Jadi, mari kita lanjut. Tersisa tiga pelajaran penting yang aku dapatkan di tahun 2019 kemarin: jujur sama kemampuan dan kapasitas diri sendiri, selesaikan yang sudah dimulai, dan takut akan hal baru itu adalah wajar.

Jujur sama kemampuan dan kapasitas diri sendiri. Jujur, kalau kamu memang mampu, pasti mampu. Sedang kalau nanti gagal, ya artinya belajar lagi. Tahun ini, aku mulai belajar jujur akan kemampuan diri, mirip seperti tau diri. Kita yang lebih mengerti diri kita sendiri dibanding orang lain, kita yang tau seberapa besar kapasitas kemampuan kita. Jadi, mendengarkan diri sendiri memang perlu, tapi jangan terlalu. Jujur juga dengan segala usaha yang dilakukan, karena dengan begitu kita pun akan mendapatkan hasil yang ‘jujur’. Aku selalu percaya bahwa cara-cara baik akan menemukan terangnya sendiri, akan menemukan hasil yang baik, pula. Sedang sebaliknya, cara-cara culas dalam menggapai sesuatu itu tidak akan meletakkan kepuasan di hati kita. Itu prinsip. Awalnya aku pun masih sering culas dalam menggapai sesuatu, tapi gak tau kenapa aku gak pernah tenang setelahnya, sedangkan aku ingin hidup tenang.

Terima kasih untuk teman-teman yang sudah membantu untuk saling mengingatkan dalam hal ini. “Memang gak mudah, tapi yang penting berkah.”, begitu kata seorang teman. Sebenarnya sampai sekarang aku pun belum mengerti bagaimana kita bisa menganggap suatu keadaan itu berkah, tapi yang selalu aku ingat adalah kematian dan pertanggungjawaban supaya aku bisa terus berjalan di jalan yang gak mudah ini (jujur, aku takut kalau soal kematian). Terima kasih untuk teman-teman yang membuat aku berani mengambil jalan ini, kita jalan bareng terus, ya.

Selesaikan yang sudah dimulai. Ya, kadang ada beberapa keadaan yang membuat aku ingin mundur dari suatu hal. Padahal di awal aku masih biasa aja, tenang-tenang aja, tapi karena ada satu waktu dan keadaan yang membuat aku down dan merasa pesimis, di situlah aku ingin mundur aja. Sudah beberapa kali terjadi, dan seringnya aku mundur, hehe. Tapi yang saat ini, ada satu kejadian yang memang membuat aku ingin mundur, bahkan memang waktu itu sempat rehat dari sosial media seperti whatsapp karena entah kenapa membuka whatsapp aku akan merasa gak baik-baik aja. Sampai akhirnya menemukan tulisan di intagram dari postingannya Bang Jon (@jonathanend).


Dari tulisan itu, tiba-tiba aku kayak mendapat energi untuk melanjutkan semua yang sudah dimulai, karena setelah dipikir-pikir, meninggalkan yang sudah dimulai di tengah jalan itu kayak aku gak bertanggungjawab, bahkan dengan aku sendiri. Jadi, ya lanjut aja sampai selesai.

Takut akan hal baru itu wajar, tapi ya hadapi aja, semua akan terasa biasa-biasa aja ternyata. Seperti yang aku tulis di tulisan sebelumnya, bahwa tahun ini aku mulai memberanikan diri untuk ‘keluar’ dari segala kenyamanan yang mencoba hal-hal baru. Nervous, banget.  Perasaan takut gagal selalu aja mampir di kepala. Tapi ya gimana, aku sudah commit dengan diri aku sendiri bahwa aku harus melakukannya, jadi tetap mencoba untuk menenangkan diri (sebenarnya tetap gak bisa). Tapi syukurnya, ada teman yang mengingatkan kalau aku gak sendiri, jadi jangan takut, dan dari sana mulai ada ketenangan sedikit, lumayan. Sampai pada hari H, aku mengubur ketakutan, “oke gue coba, tenang gak sendiri.” Dan benar aja, setelah selesai, ya itu biasa-biasa aja. Segala ketakutan ternyata emang hanya di kepala aja, dan kalau kita tenang, ketakutan itu gak akan terjadi sebenarnya (ternyata lagu Rehat bener juga, hihiii). Jadi sebenarnya, semua tinggal dihadapi aja, ditunggu saja waktunya, karena pasti akan berlalu dan jadi hal yang ‘biasa’ aja.

Ya, itu tadi pelajaran yang aku dapatkan di tahun 2019, sebagai lanjutan tulisan yang kemarin. Terima kasih yang sudah antusias membaca tulisan yang mostly adalah curhat. Semoga teman-teman pun bisa mengambil baik-baiknya dari tulisan ini. Terima kasih lagi!

You Might Also Like

0 Comments

Popular Posts

@silvyabudiharti