Yang lalu lalang belakangan ini
April 12, 2020
Apa kabar, semua? semoga
sehat-sehat, ya.
(Disclaimer: di bawah ini merupakan
tulisan yang isinya cenderung curhat, jadi kalau kalian punya waktu dikit,
mending skip aja, karena mungkin ini bakal jadi tulisan tertidakjelas di blog
ini)
Gak tau dari kapan, tapi belakangan
ini aku sering ngerasa kalau keinginan-keinginan ku sebenarnya adalah hal yang
sederhana. Di tulisan kali ini bukan tentang “aku akan” atau “aku mau menjadi
seorang apa di masa depan”, tapi tentang “aku akan menjadi seorang yang
bagaimana di masa depan.”
Mungkin, saat kalian baca ini dan
melihat frasa masa depan, yang kalian asumsikan adalah masa depan nanti,
masa-masa setelah fase kuliah dan fase kehidupan sesungguhnya. Tapi, bukan cuman
itu maksud frasa masa depan di sini, dalam tulisan kali ini.
Itu berarti asumsi kalian soal masa
depan juga tidaklah salah, tapi ada fase masa depan yang aku benar-benar ingin
belajar setiap harinya: fase “besok”.
Besok juga adalah masa depan,
banyak hal yang belum kita tau tentang besok. Besok akan bagaimana, dan yang
lainnya.
Tapi, besok-besok yang akan kita
jalani setidaknya lebih bermakna, dan aku pun masih menyusun pelajaran kemarin
untuk hari ini, dan pelajaran hari ini untuk besok.
Di tiap malam, saat semua sudah
masuk di alam bawah sadar, sedang aku terjaga, dan saat itulah aku ngerasa
kalau ternyata banyak keinginan yang sifatnya bukan materi, bukan tentang aku
bisa mendapatkan apa dan siapa. Bukan tentang hal-hal yang berwujud. Tapi
ternyata itu semua lebih kepada pemahaman diri terhadap diri sendiri.
Seperti saat suara aku tidak
didengar, bahkan saat aku bicara lalu ada yang mengelak dan suara ku
tersisipkan, dan dalam hati cuman bisa bilang, “helloo, gue mau ngomong nih.”
tapi gak ada yang peduli, sampai akhirnya topik yang mau kita omongin terganti sama
topik lain. Akhirnya cuman bisa menghela nafas dan bilang sama diri sendiri,
“oke, berarti gue harus diem aja.” Dari situ, muncul keinginan yang setidaknya harus bisa dicapai
besok hari, yaitu, “gue harus bisa
kontrol diri, ngomong kalo perlu dan ditanya, daripada gak didenger.”
Keinginan yang muncul supaya bisa menyelamatkan diri, menyelamatkan hati.
Lalu, saat perasaan lagi gak nentu,
dan bawaannya pengen marah, tapi yang ada malah nangis, dari situ muncul
keinginan yang gak susah-susah amat sebenarnya, yaitu punya ruang sendiri. Kadang bahkan kita hampir gak punya dan lupa
buat memiliki ruang sendiri, ruang diri bisa jadi diri sendiri dan ngerasain
emosi hati. Kita terlalu sibuk buat ngelakuin banyak hal yang kita gak tau
alasannya kenapa kita ngelakuin itu. Apakah untuk afirmasi, apresiasi, atau
membahagiakan orang lain? Kita gak tau. Jadi, ruang sendiri masuk ke dalam
daftar keinginan ku yang gak berwujud materi. Biar bisa nanya sama diri
sendiri, “maunya apa, kenapa, dan buat apa, sih?!”
Selanjutnya, mungkin ini yang
terakhir. Setelah beberapa waktu ini ngerasa makan omongan sendiri, jadi
keinginan ku untuk besok dan besok lainnya adalah agar aku gak sembarang ngomong dan gak sok pengen jadi beda dari orang-orang.
Take it flows, karena terlalu fanatik
sama satu hal yang akhirnya saat kita mulai terpengaruh sama hal yang
berlawanan, kita akan cari pembenaran kalau kita gak makan sama omongan sendiri
yang padahal itulah yang terjadi, makan omongan sendiri. Makanya dari situ aku
mau untuk menyikapi segala sesuatunya
dengan biasa dan kalau mau menentang pun ya wajar-wajar aja. Itu karena
kita gak tau kedepannya akan gimana. Aku kasih contoh kalau belum paham tentang
hal ini. Dulu, jujur aku ngerasa risih dengan orang-orang yang menye dan bucin,
tapi setelah sadar kalau diri pernah menye dan bucin, aku jadi tau kalau itu
semua cuma butuh waktu beberapa lama, sampai akhirnya aku ngerasain hal yang aku risihkan selama ini, dan akhirnya pun aku sadar kalau itu hal yang wajar.
Makanya, mulai sekarang aku cenderung gak mau buat nilai hal ini baik, yang itu
buruk, apalagi hal-hal yang menyangkut emosi manusia, ya kayak menye dan bucin.
Menurutku itu emosi yang gak bisa kita hindari, jadi kalau sudah fasenya, ya
kita semua bakal ngerasain itu.
Sebenarnya capek karena harus bisa
inget itu semua setiap hari buat bahan belajar setiap harinya. Tapi demi diri
sendiri kenapa enggak. Yasudah, segitu aja cuap-cuap yang sangat gak jelas dan
gak penting. Terima kasih yang sudah membaca sampai bagian ini, dan maaf banget
karena pasti kalian yang baca (agak) menyesal setelah baca ini karena isinya
gak jelas, hehe.
Tapi mana tau kalian juga ngerasa
yang sama, kita sama-sama belajar ya setiap harinya. Salam.
Semoga hari kalian menyenangkan
dan.. menenangkan.
0 Comments